GRESIK - Terjadinya bencana gempa bumi pada Jumat lalu dengan magnitudo hingga 6, 5 yang berpusat di wilayah Tuban, Jawa Timur diketahui juga berimbas di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Gempa yang terjadi mengakibatkan infrastruktur dan sejumlah rumah warga di wilayah pulau Bawean mengalami kerusakan.
Menanggapi kejadian tersebut, rapat koordinasi tanggap darurat bencana gempa bumi Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, digelar di ruang rapat Graita Eka Praja Lantai II Pemkab Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudiro husodo Kec. Kebomas, Kab. Gresik. Senin (25/3/2024).
Hadir dalam kegiatan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. yang memimpin jalannya rapat diikuti oleh Brigjen TNI Yusman Madayun, S.I.P (Danrem 084/Bhaskara Jaya), Adhy Karyono ( PJ Gubernur Jatim), Kolonel Inf Totok Prio Kismanto, S.E., M.I.P (Kasiops Kasrem 084/Bhaskara Jaya), Kolonel Arh Syafa Susanto (Kasiter Kasrem 084/BJ), Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, S.Sos.(Dandim 0817/Gresik), AKBP Adhitya Panji Anom, S.I.K (Kapolres Gresik), H. Fandi Akhmad Yani, S.E (Bupati Gresik) beserta jajaran, Aditya Halindra Faridzky, SE., (Bupati Tuban), Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA (Bupati Lamongan), Agus Imam Sonhaji (Asisten I Pemkot Surabaya) serta jajaran BNPB Jawa Timur.
Dalam arahannya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. mengatakan bahwa gempa berlangsung 251 kali dengan kedalaman 35 Km menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum. Terkait Penanganan kedaruratan bencana, Dukungan tenda harus segera sampai, tenda biru/terpal agar segera diganti dengan tenda pengungsi, upayakan 3-4 hari setelah gempa tenda harus sdh terdukung.
Baca juga:
Kasad : TNI-AD Alirkan Air Untuk Negeri
|
"Penanganan tanggap darurat secara pararel, pendataan bangunan rusak dengan menggunakan tenaga ahli dari Dinas PUPR sehingga dapat menentukan besaran bantuan untuk tiap rumah. Perbaikan rumah yang rusak berat dilakukan oleh tim yang ditunjuk, sedang untuk yang rusak sedang dan rusak ringan langsung dikerjakan oleh pemilik bangunan selanjutnya akan diganti." katanya.
Lebih lanjut mengatakan, untuk rehab rumah korban bencana gempa dilaksanakan di masa transisi tanggap darurat menggunakan dana siap pakai, dan untuk perbaikan infrastruktur bisa diajukan oleh Pemkab.
"Tidak ada relokasi untuk rumah korban bencana gempa, perehaban rumah akan dibangun pada lokasi tersebut. Kemudian Pos penanganan darurat di pulau Bawean telah didirikan di RS. Umar Mas'ud Bawean, Kec. Sangkapura, " terangnya.
Saat ditemui, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, S.Sos. yang hadir dalam rapat Koordinasi tersebut menyampaikan terimakasih atas respon cepat dari Kepala BNPB dan arahan yang diberikan terkait dengan tanggap darurat bencana.
"Dalam tanggap bencana, dari pihak kami akan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar pelaksanaan kegiatan penanganan bencana bisa berjalan dengan baik." kata Dandim.
Diakhir kegiatan, penyerahan secara simbolis kepada kepala daerah penerima dukungan operasional penanganan bencana gempa bumi di Provinsi Jawa Timur dilanjutkan dengan foto bersama. (Pen0817)